Selamat Datang! di Cafebahasa dan Edukasi Blog Informasi dan Tutorial Pendidikan. Kirim artikel Anda untuk diposting

Minggu, 15 Januari 2012

Perkembangan Remaja


Tugas-Tugas perkembangan Remaja

Perkembangan remaja memiliki tugas yang berfokus pada upaya untuk meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan yang terjadi pada fase perkembangan anak. Fase perkembangan remaja yang merupakan kelanjutan dari fase perkemabangan anak menakukan tugas untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku lebuh dewasa. Adapun tugas pada fase remaja diantaranya berkaitan dengan perkembangan
jiwa, kewajiban untuk sekolah, beragama dan lain sebagainya. Menurut Hurlock dalam Ali dan Asrori (2006:10) tugas-tugas perkembangan remaja adalah:
1.      Mampu menerima keadaan fisiknya;
2.      Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
3.      mampu memahami hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis;
4.      Mencapai kemandirian emosional;
5.      Mencapai kemandirian ekonomi;
6.  Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat;
7.      Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua;
8.      Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa;
9.      Menyampaikan diri untuk memasuki perkawinan;
10.  Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

Sementara William Kay dalam Yusuf (2011:72) mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut:
a.       Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
b.      Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
c.       Mengembangkan keterampilan komunikasi inter personal dan belajar bergaul dengan teman sebaya dan orang lain, baik secara individual maupun kelompok.
d.      Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
e.       Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
f.       Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup  (Weltanschauung).
g.      Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan.

Mempelajari pendapat kedua tokoh tersebut, kita sebagai orang tua, guru, penyuluh, konseling mempunyai tanggung jawab dalam mendidik mereka guna mengarahkan mereka yang berada dalam fase remaja tersebut sehingga remaja  mampu menggali  potensi dari dalam dirinya untuk menjadi manusia yang sehat secara fisik dan mental spiritualnya. Apabila kita tidak mampu mengarahkan mereka maka kita hanya akan menciptakan manusia-manusia yang tidak berkualitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Havighurst dalam Yusuf (2011:65) yang mengartikan tugas-tugas perkembangan sebagai berikut:
A developmental task is a task which arises at or abbout a certain period in the life of the individual, successful achievement of which leads to his heppiness and to success with later task, while failure lears to unhappiniss in the individual, disapproval by society and difficulty with later task. Maksudnya, bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas ini dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabilla gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.

1 komentar:

  1. apa yg dimaksud dengan
    a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
    b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
    c. Mengembangkan keterampilan komunikasi inter personal dan belajar bergaul dengan teman sebaya dan orang lain, baik secara individual maupun kelompok.
    d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
    e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
    f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung).
    g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan.

    BalasHapus