Selamat Datang! di Cafebahasa dan Edukasi Blog Informasi dan Tutorial Pendidikan. Kirim artikel Anda untuk diposting

Minggu, 15 Januari 2012

Pengembangan Materi Pembelajaran


Pentingnya Pengembangan Materi dan Media Pembelajaran

Dalam sebuah studi yang sistematis tentang perancangan,  pengembangan dan proses evaluasi memiliki  tujuan untuk menentukan dasar empiris bagi pembuatan alat dan produk-produk pembelajaran maupun non-pembelajaran dan memperbaharui dan meningkatkan model-model yang mempengaruhi pengembangannya.

Bahan atau materi pembelajaran (learning materials) adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pelajaran merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam pengajaran yang berpusat pada materi pelajaran, dan materi pelajaran merupakan inti dari pembelajaran (Sanjaya, 2008:141).
Sanjaya (2008:142) menyatakan materi pembelajaran dapat dibedakan menjadi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Pengetahuan menunjuk pada informasi yang disimpan dalam pikiran (mind) siswa, dengan demikian pengetahuan berhubungan dengan berbagai informasi. Keterampilan menunjuk pada tindakan-tindakan (fisik dan nonfisik) yang dilakukan seseorang dengan cara kompeten untuk mencapai tujuan tertentu. Sikap menunjuk kecenderungan seseorang untuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang diyakini kebenarannya oleh siswa.
Merril (1977) membedakan isi pembelajaran menjadi empat, yaitu fakta, konsep, prosedur dan prinsip (Sanjaya, 2008:141). Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh pancaindera. Konsep abstraksi kesamaan atau keterbukaan dari sekelompok benda atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yang dinamakan atribut. Atribut adalah karakteristik yang dimiliki konsep. Prosedur adalah materi pembelajaran yang berhubungan dengan kemampuan siswa untuk menjelaskan langkah-langkah secara sistematis tentang sesuatu. Hubungan antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan generalisasi yang selanjutnya ditarik ke dalam prinsip.
Terdapat dua tahap pengembangan yaitu: utama merancang (desigh) dan kemudian menuangkan rancangan tersebut ke dalam bentuk fisik (development).  Untuk memudahkan pengembangan maka peneliti perlu mempertimbangkan bahan yang telah tersedia dengan produk yang akan dikembangkan. Hal ini dimaksudkan agar bentuk fisik desigh hasil rancangan lebih lengkap dan sesuai dengan bahan yang akan disajikan dalam rancangan pengembangan. Apabila rancangan pengembangan yang dihasilkan lebih lengkap maka akan mempermudah peserta penyuluhan dalam menggunakan hasil rancangan tersebut.
Sanjaya (2008:197) menyebutkan proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pelajaran. Proses pembelajaran sangat tergantung pada guru sebagai sumber belajar. Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Sedangkan, yang dimaksud dengan belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman langsung dan tidak langsung.
Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa, Egdar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang dinamakan Kerucut Pengalaman (Sanjaya, 2008:199). Kerucut pengalaman yang dikemukakan adalah memberikan gambaran yang diperoleh siswa melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media. Desain dan pengembangan sebuah proyek dilakukan dalam empat fase yaitu fase analisis (analysis), fase perancangan/desain (desigh), fase pengembangan (development), dan fase evaluasi (evaluation). Mempelajari fase-fase dalam desain dan pengembangan tersebut maka seorang peneliti perlu membuat analisis kebutuhan peserta pembinaan penyuluhan. Dari hasil analisis tersebut maka peneliti dapat membuat rancangan/desain yang telah disesuaikan dengan kebutuhan peserta  pembinaan penyuluhan. Setelah menentukan rancangan maka peneliti perlu menetapkan tujuan pengembangan. Penetapan tujuan ini dimaksudkan agar produk yang dihasilkan lebih bermutu dari pada sebelum didesain. 
* dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar