Pengertian Media
Kata ‘media’ berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk dari kata ‘medium’ yang secara harfiah berarti ‘perantara atau pengantar’. Menurut Sadiman dan kawan-kawan media adalah medoe, yang artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (2010:6). Gagne (1970) menyebutkan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (dalam Sadiman, 2010:6).
Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Menurut Heinich, Molenda, dan Russel (1990) dalam Sanjaya (2008:204) diungkapkan bahwa media is channel of communication. Derived from the Latin word for “between”, the term “to anything that carrie information between a source and a receiver. Menurut Arsyad (2009:5) Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi’ yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris art) dan logos (bahasa Indonesia ‘ilmu”). Art adalah keterampilan yang diperoleh dari pengalaman, studi dan observasi. Gagne dan Briggs (1975) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video, camera, film, foto, gambar, televisi, grafik, dan komputer (Arsyad, 2009:4).
Rossi dan Breidle (1996) dalam Sanjaya (2008:204) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, dan majalah dan sebagainya. Menurut Syukur (2008:118) media pendidikan adalah alat komunikasi. Dalam kehidupan pendidikan media komunikasi memberikan konstribusi yang besar dalam kemajuan maupun peningkatan mutu di lembaga pendidikan. Dengan memakai media anak didik akan mudah mencerna dan memahami suatu pelajaran. AECT mendefinisikan media sebagai segala bentuk yng digunakan untuk proses penyaluran informasi (Syukur, 2008:118). Robert Hanick dan kawan-kawan (1986) dalam (Syukur, 2008:118) mendefinisikan media sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi.
Media pendidikan merupakan alat bantu yang digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara peserta penyuluhan dengan penyuluh. Adapun yang termasuk ke dalam media pendidikan yaitu gambar-gambar, diagram yang berhubungan dengan pembelajaran. Penyuluh sebagai tenaga pemberi materi hendaknya mampu memilih media yang tepat dalam proses penyuluhan. Pengetahuan dan pemahaman yang cukup dalam memilih media dan sesuai dengan materi penyuluhan akan menciptakan komunikasi yang seimbang antara peserta penyuluhan dengan penyuluh.
Media sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yaitu memberikan pengalaman visual pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak menjadi lebih sederhana, kongkret, mudah dipahami. Fungsi media dalam pembelajaran menurut Syukur (2008:119) adalah:
1. Membatu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
2. Memberikan pengalaman lebih nyata.
3. Menarik perhatian siswa lebih besar.
4. Semua indera murid dapat diaktifkan.
5. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
6. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
Encyclopia of Educational Research merincikan manfaat media pendidikan, salah satunya adalah menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinue terutama melalui gambar hidup. Media pendidikan dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang gilirannya diharapkan mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai. Menurut Syukur (2008:120) manfaat media pendidikan sebagai berikut:
- Meletakan dasar-dasar yang konkrit dan berfikir; oleh karena itu mengurangi verbalisme;
- Memperbesar perhatian siswa;
- Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap;
- Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa;
- Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinue terutama melalui gambar hidup;
- Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa;
- Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar (Azhar Arsyad (2005: 25).
Sadiman dan kawan-kawan (2010:17) secara umum menyebutkan manfaat penggunaan media pendidikan sebagai berikut:
- Memperjelas penyajian pesar agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan secara belaka)
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
- Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap positif anak.
Berdasarkan pengertan dan manfaat media di atas maka media sangat membantu dalam melaksanakan penyuluhan. Dengan adanya media maka peserta penyuluhan mendapatkan mengalaman nyata sehingga dalam praktik meditasi selanjutnya mereka mampu melaksanakan sendiri tanpa dibantu oleh seorang penyuluh atau instruktur.
* dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar