Evaluasi Kerja
Evaluasi kerja atau penilaian kerja menurut Leon C. Mengginson (1981:310) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.[1] Selanjutnya Andrew E. Sikula (1981:2005) mengemukakan bahwa penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa objek orang atau pun sesuatu (barang).
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi kerja adalah penilaian yang dilaksanakan secara sistematis, objektif, terarah guna mengetahui hasil pekerjaan karyawan ataupun organisai. Penilaian kerja dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam bidan yang lain.
Evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki karyawan yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik di dalam organisasi. Prinsip dasar evalausi kinerja menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara[2], sebagai berikut:
1. Fokusnya adalah membina kekuatan untuk menyelesaikan setiap persoalan yang timbul dalam pelaksanaan wvaluasi kinerja. Jadi bukan semata-mata menyelesaikan persoalan itu sendiri, namun pimpinan dan karyawan mampu menyelesaikan persoalan dengan baik, dan setiap ada persoalan baru.
2. Selalu didasarkan atas sesuatu pertemuan pendapat, misalnya dari hasil diikuti antara karyawan dengan penyelia langsung, suatu diskusi yang kontruktif untuk mencari jalan yang terbaik dalam meningkatkan mutu.
3. Suatu proses manajemen yang alami, jangan merasa dan menimbulkan kesan terpaksa, dimaksudkan secara sadar ke dalam corporate planning, dilakukan secara periodik, terarah dan terprogram bukan hanya kegiatan yang hanya setahun sekali atau kegiatan yang dilakukan jika manajer ingat saja.
Penilaian kerja merupakan proses dimana organisasi berupaya memperoleh informasi yang seakurat mungkin tentang kinerja para anggotanya. Penilaian kinerja harus dilakukan dengan baik karena akan sangat bermanfaat bagi organisasi secara keseluruhan, bagi para atasan langsung dan bagi para karyawan yang bersangkutan. Enam hal yang penting dipahami dalam penilaian kinerja adalah: (a) kegunaan hasil penilaian kinerja, (b) unsur-unsur penilaian kinerja, (c) teknik penilaian kerja masa lalu, (d) kiat melaksanakan penilaian kinerja yang berorientasi ke masa depan, (e) implikasi proses penilaian, dan (f) umpan balik bagi satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi. Kegunaan penilaian kerja menurut Siagian (2002:168) sebagai berikut:
- Sebagai alat untuk memperbaiki kinerja para karyawan·
- Sebagai instrumen dalam melakukan penyesuaian imbalan yang diberikan oleh organisai kepada para karyawannya.
- Membantu manajemen sumber daya manusia untuk mengambil keputusan dalam mutasi karyawan.
- Sebagai salah satu sumber informasi untuk perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan pelatihan.
- Sebagai bahan untuk membantu para karyawan melakukan perencanaan dan pengembangan karier.
- Sebagai alat untuk mengkaji kegiatan pengadaan tenaga kerja, terutama yang diarahkan pada kemungkinan terjadinya kelemahan di dalamnya.
- Mempelajari, apakah terdapat ketidak tepatan dalam sistem informasi sumber daya manusia.
- Mempersiapkan organisasi dan seluruh komponennya menghadapai berbagai tantangan yang mungkin akan dihadapi di masa depan.
- Untuk melihat, apakah terdapat kesalahan dalam rancang bangun pekerjaan.
- Sebagai bahan umpan balik bagi manajemen sumber daya manusia, bagi para atasan langsung, dan bagi karyawan sendiri.
What are the odds of a no deposit casino bonus?
BalasHapusSome online casinos offer free spins without requiring m88 you 온카지노 to 카지노 deposit a real money deposit. When you sign up, you are given a free bet of up to $1,000.