Selamat Datang! di Cafebahasa dan Edukasi Blog Informasi dan Tutorial Pendidikan. Kirim artikel Anda untuk diposting

Minggu, 15 Januari 2012

Pengertian Remaja


Pengertian Remaja

Remaja, dalam bahasa aslinya diisebut adolescence yang berasal dari bahasa Latin adolescere artinya ”tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan” Ali dan Asrori (2006:9). Masa remaja ini merupakan masa transisi diri periode anak ke dewasa. Apabila kita amati, pertumbuhan anak sejak dari lahir sampai dewasa mereka mengalami pertumbuh secara bertahab bersamaan dengan bertambahnya usia. Pada masa ini remaja mengalami perubahan-perubahan menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang
berlangsung secara sistematis, progresif dan kesinambungan baik secara posik maupun secara psikis. Perkembangan secara sistemis berarti perkembangan yang bersifat saling ketergantungan antara bagian-bagian oragan yang merupakan satu kesatuan. Progresif berarti perubahan yang terjadi semakin meningkat baik secara fisik maupun psikis. Berkesinambungan berarti perubahan fungsi organisme terjadi secara beraturan. Dengan demikianberarti pertumbuhan identitas/konsep diri juga berkembang seiring dengan bertambahnya berbagai pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya baik dari pendidikan keluarga sekolah maupun dari masyarakat dimana ia tinggal. Oleh karena itu masa  ini dianggap sebagai masa-masa yang amat penting dalam kehidupan remaja khususnya dalam pembentukan kepribadian individu.
Adapum ciri-ciri perkembangan menurut secara umum menurut (Yusuf (2011;16) adalah sebagai berikut:
  1. Terjadinya perubahan dalam (a) aspek fisik: perubahan ringgi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya, (b) aspek psikis: semakin bertambahnya perbendaharaan kita dan matangnya kemampuan berfikir, mengingat serta menggunakan imajinasi kreatifnya.
  2.  Terjadinya perubahan dalam proporsi: (a) aspek fisik: proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia dewasa, (b) aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantastis kerealitas ; dan perubahan perhatiannya dari yang tertuju pada dirinya perlahan-lahan beralih kepada orang lain (kelompok teman sebaya).
  3.  Lenyapnya tanda-tanda yang lama; (a) tanda-tanda fisik: lenyapnya kelenjar Thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar pinela pada bagian bawah otak, rambut-rambut halus dan gigi susu, (b) tanda-tanda psikis: lenyapnya masa mengiceh (meraba), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan (perilaku impulsif (dorongan untuk bertindak sebelum berfikir).
  4. Diperoleh tanda-tanda yang baru: (a)tanda-tanda fusik: pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak wanita, dan mimpi ”basah” pada anak pria), maupun sekunder (perubahan pada anggota tubuh: pinggul dan buah dada pada wanita: kumis, jakun, suara pada anak pria), (b) tanda-tanda psikis: seperti perkembangannya rasaingin tahu terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan beragama.
             Menurut Ali dan Asrori (2006:9) masa remaja dibagi menjadi dua bagian, yaitu: usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal dan 17/18 sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir. Periode remaja merupakan puncak dari periode perkembangan anak-anak. Dalam periode ini semua yang diperoleh dalam masa anak-anak diuji dan dibuktikan sehingga dalam periode selanjutnya individu telah mempunyai suatu pola pribadi yang lebih mantap. Remaja awal mengalami pertumbuhan fisik yang sering disebut sebagai masa pubertas. Pada masa ini mengalami pertumbuhan tubuh (badan menjadi panjang dan tinggi), mulai berfungsi alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) Sarwana (2010:62). Pertumbuhan tersebut terus berlanjut hingga mencapai kematangan pada akhir periode remaja.
Di sisi lain, hubungan sosial dimulai dari lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. Remaja pada masa ini membutuhkan lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu tempat berkumpul teman sebaya (Ali dan Asori (2006: 85).  Dalam masa-masa ini teman sebaya mempunyai arti yang amat penting. Mereka ikut dalam klub-klub, klik-klik atau geng-geng sebaya yang perilaku dan nilai-nilai kolektifnya sangat mempengaruhi perilaku serta nilai-nilai individu-individu yang menjadi anggotanya. Inilah proses dimana individu membentuk pola perilaku dan nilai-nilai baru yang pada gilirannya bisa menggantikan nilai-nilai serta pola perilaku yang dipelajarinya di rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar