Media Audio Visual dalam Pembelajaran
Media merupakan salah satu bentuk nara sumber belajar/ komponen sistem intruksional yaitu berupa bahan. Media audiovisual dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis yang pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audiovisual murni, seperti film gerak (movie) bersuara, televisi dan video. Jenis kedua adalah media audiovisual tidak murni, yakni apa yang kita kenal slide, opaque,
OHP dan peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang dimanfaat secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses pembelajaran. Manfaat dan karakteristik media audiovisual menurut (Munadi, 2008:116) dalam meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran diantaranya adalah:a) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
b) Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat.
c) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.
d) Mengembangkan imajinasi peserta didik.
e) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik.
f) Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.
g) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
Media audiovisual terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut. Di samping itu, pemanfaatan media film untuk pendidikan dan pembelajaran, di negara Indonesia masih sedikit, karena film dianggap memakan biaya yang tinggi. Dalam menilai baik tidaknya sebuah film, Omar Hamalik sebagaimana dikutip Asnawir (2002:98 dalam Munadi, 2008:117) mengemukakan pendapat bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. dapat menarik minat siswa
2. benar dan autentik
3. up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan
4. sesuai dengan tingkatan kematangan audiens
5. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6. Kesatuan dan sequnce-nya cukup teratur
7. Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.
Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan dan terjangkau. Menurut Arsyad (2009:149) penggunaan media audio-visual dalam pembelajaran disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, media ini dapat digunakan untuk:
- Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar; dan dilihatnya.
- Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan menggungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
- Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.
Pengembangan (development) merupakan proses penterjemahan spesifikasi rancangan menjadi bentuk fisik. Pengembangan diartikan sebagai (1) pesan yang terkandung di dalam isi, (2) strategi pembelajaran yang mengandalkan teori, (3) perwujudan dari teknologi berupa perangkat keras, perangkat lunak dan bahan-bahan media pembelajaran.
Pengembangan salah satu domain Teknologi Pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi (1) teknologi cetak, (2) teknologi audio visual, (3) teknologi berbasisi komputer, (4) dan teknologi terpadu. Teknologi audio visual merupakan teknologi cara memproduksi atau menyampaikan bahan-bahan dengan menggunakan mesin-mesin mekanis atau elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio maupun visual.
* dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar